Chairil Anwar lahir pada tanggal 26 Juli 1922 di Medan, Sumatera Utara. Ia mulai menulis puisi pada usia 17 tahun dan menjadi salah satu anggota dari kelompok sastra "Angkatan '45". Chairil Anwar dikenal sebagai penyair revolusioner yang mengusung nilai-nilai kebebasan dan modernisme dalam karyanya. Chairil Anwar meninggal pada usia yang
Dengan Puisi, Aku. Puisi ini mengisahkan kecintaan penyair pada puisi. Penyair menganggap bahwa ia dapat mencurahkan cinta, kesedihan, kebahagiaan dan bahkan mampu menuangkan segala kenangan pada puisi. Dalam puisi ini terkandung pesan bahwa manusia harus terus berkarya tak peduli zaman dan harus saling menghargai karya seseorang. 3. Karangan BungaKarangan Bunga. Tiga anak kecil. Dalam langkah malu-malu. Datang ke Salemba. Sore itu "Ini dari kami bertiga. Pita hitam dalam karangan bunga. Sebab kami ikut berduka. Bagi kakak yang ditembak mati siang tadi." Makna lambang kata "pita hitam" dalam puisi tersebut adalah tanda.Di antara banyaknya puisi Wiji Thukul tentang perlawanan, berikut ini adalah 5 puisi yang masih relevan dengan situasi saat ini dan mampu menggetarkan hati kita semua. Wiji Thukul menjadi buronan. (Foto: Muhammad Faisal/kumparan) 1.